E-Counseling merupakan salah satu bentuk nyata
aplikasi Teknologi Informasi dalam bidang Psikologi. Internet menawarkan suatu
proses psikoterapis yang menggunakan suatu media komunikasi yang baru, dimana
melalui media tersebut mereka dapat memberikan intervensi psikoterapi itulah
yang disebut dengan E-counseling ataue-mail counseling. E-mail
conseling merupakan pelayanan intervensi psikologi yang dilakukan
melaui Internet, dimana proses terapi terlebih dahulu dilakukan melaui media
ini, untuk kemudian menyususn rencana dalam melakukan intervensi psikologi
secara face-to-face akan dilakukan. Fungsi dari e-counseling adalah
untuk membantu terapis dalam mengumpulkan sejumlah data yang terkait dengan
kliennya sebelum akhirnya terapis dan klien sepakat untuk bertemu secara
langsung untuk melakukan proses terapis selanjutnya. Dalam aplikasinya,
psikoterapi online menawarkan tantangan etika baru bagi mereka para terapis
yang tertarik untuk menggunakan media ini dalam memberikan pelayanan psikologi.
Perbedaan antara komunikasi berbasis teks interaktif dan komunikasi
verbal in-person menciptakan tantangan etika baru yang
sebelumnya tidak di temui dalam terapi face-to-face (secara
langsung).
Surat Magnetik (disket ke disket)
Dalam
penggunaan fasilitas ini, konseli dan konselor saling berkomunikasi dengan
berkirim surat atau berkomunikasi melalui buku catatan yang bertujuan untuk
membantu anak agar lebih dapat mengekspresikan diri melalui tulisan (bagian
dari konseling biblio), meskipun fasilitas ini pada zamannya tidak begitu
populer, namun sering dilakukan oleh beberapa guru pembimbing atau konselor.
Jenis ini akan lebih efisien penggunaannya
oleh konseli dan konselor yang bertempat tinggal di area atau
wilayah yang sama dan sering bertemu, misalnya guru BK dan siswanya di Sekolah.
Konseling menggunakan bantuan Komputer
Proses
Konseling menggunakan bantuan komputer atau Computer Assisted Counseling (CAC)
merupakan konseling mandiri, juga disebut konseling komputer pasif atau biasa
juga disebut dengan standalone. Konseli mencari pemecahan masalah atau
kebutuhannya melalui program interaktif konseling (Software) dalam bentuk CD
yang dirancang khusus agar konseli tersebut dapat mengeksplorasi
permasalahannya, mencari informasi yang dibutuhkan dari sejumlah informasi yang
disediakan, dan menentukan alternatif pemecahan masalah yang ditawarkan. Dalam
penggunaan fasilitas ini ( CAC ), konseli dimungkin untuk tidak perlu bertemu
dengan konselor. CAC ini juga dapat dilakukan secara blended, memperdalam
materi-materi yang terdapat dalam program konseling, dan memilih tindakan
selanjutnya.
Telepon
Kemudahan
pengaksesan dalam pemberian layanan Bimbingan dan Konseling mengikuti tatanan
kehidupan masyarakat global diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan para
konseli yang menuntut pemberian layanan bimbingan dan konseling yang cepat,
luas, dan mudah diakses oleh konseli. Konseling melalui telepon biasanya
disebut konseling telepon
Lebih dengan
sebutan Video-phone counseling (VPC) merupakan bentuk lain dari konseling
telepon. Namun dalam penggunaan perangkat teknologi komunikasi tambahan yang
memungkinkan konseli dan konselor saling mengenal dan “bertatap muka” melalui
layar monitor (display), Konseling melalui video-phone lebih memungkinkan
terjalinnya interaksi yang lebih baik antara konselor dan klien, dan dapat
lebih mendekati karakteristik konseling tatap muka.
Radio dan Televisi
Konseling
melalui radio atau televisi, masih merupakan bentuk lain dari konseling
telepon. Pada konseling radio, percakapan antara konselor dan konseli
dipancarkan. Pelayanan ini umumnya bersifat informatif atau advis, jarang
hubungan klien dan konselor mencapai taraf yang mendalam dan intensif.
Konseling melalui radio dan televisi memungkinkan permasalahan konseli
diketahui oleh umum, oleh karena itu kerahasiaan identitas konseli harus
benar-benar menjadi perhatian. Permasalahan waktu dan bagaimana masalah klien
akan membatasi keleluasaan dan efektivitas konseling.
Internet
Pelayanan
konseling melalui fasilitas internet sudah dikenal dengan nama e-counseling (
email counseling ). Berikut ini adalah contoh proses konseling via internet :
- email therapy
- online therapy
- cyber counseling dan
- e-counseling.
Email
counseling merupakan proses terapeutik yang didalamnya terdapat kegiatan
menulis selain ada kegiatan pertemuan secara langsung dengan konselor.
Karena, esensi e-counseling terletak pada menulis. Respon atau bantuan yang
diberikan konselor bergantung pada informasi yang diberikan. Konseli pun
tidak perlu mengirimkan seluruh cerita mengenai masalah yang dihadapi, cukup
dengan memilih informasi yang dirasakan pada satu situasi yang merupakan
masalah.
E-mail
merupakan cara paling baru dibandingkan dengan cara-cara yang lain untuk
berkomunikasi secara cepat dan efektif melalui internet. Hal ini tidak
bermaksud untuk menggantikan konseling tatap muka ( face to face ), tetapi
dapat menjadi salah satu cara dalam membantu konseli untuk memecahkan
masalahnya meskipun dalam keadaan jauh dalam hal tanpa bertemu langsung dengan
konselor.
Email
counseling merupakan satu cara untuk berkomunikasi antara konseli dengan
konselor yang didalamnya dibahas mengenai masalah-masalah yang dihadapi koseli,
misalnya masalah-masalah yang berkaitan dengan perkembangan kepribadian dan
kehidupan konseli melalui surat atau tulisan pada internet. Selain e-mail
juga bisa dalam bentuk chatting dimana konselor secara langsung berkomunikasi
dengan klien pada waktu yang sama melalui internet.
Kelebihan
atau keuntungan pelayanan bimbingan konseling melalui teknologi informasi,
diantaranya :
- Pelayanan melalui teknologi informasi mudah
di akses.
- Tidak membutuhkan biaya transportasi
- Mengurangi kesulitan jadwal yang berkaitan dengan
program kelompok
- Pelayanan melalui teknologi informasi bersifat
semi anonim
- Klien lebih mau terbuka berbicara tentang
masalahnya karena ia tidak berkomunikasi secara face to face,
sehingga ia dapat lebih siap dan terbuka
- Pelayanan melalui teknologi informasi dan
komunikasi berbasis individu
- Konselor dapat menyesuaikan kesiapan klien dalam
mengambil tindakan yang diperlukan, memotivasi diri, dan meningkatkan
keterampilan kliennya
- Pelayanan melalui teknologi informasi dan
komunikasi formatnya harus memfasilitasi konseling yang proaktif
- Setelah klien membuka komunikasi via teknologi
informasi awal, maka konselor berinisiatif untuk memulai suatu kontak
berikutnya sehingga ia dapat menciptakan suatu taraf terapis berupa
dukungan sosial dan klien bertanggung jawab selama proses penyembuhannya
Pelayanan
melalui teknologi informasi formatnya menggunakan ijin protokol yang
terstruktur. Hal ini memberikan konselor suatu kerangka kerja tertulis
yang dapat memastikan pemenuhan topik penting ketika bekerja khusus kepada
masing-masing individu pada setiap sesi, sehingga menghasilkan suatu intervesi
yang ringkas, terpusat, dan sesuai dengan pribadi klien